Hewan Paling Unik Di Dunia
1. Solenodon
Solenodon adalah hewan mamlia yang beraktifitas pada malam hari, menggali, dan pemakan serangga. Hanya ada satu genus Solenodon yang dikenal, meskipun ada beberapa spesies lain yang muncul pada satu waktu dan sekarang dianggap sebagai sinonim dari pendahulunya.
Solenodon menarik perhatian para peneliti filogenetik karena karakteristik hewan ini berentensi dengan mamalia primitif, spesies mereka sangat dengan yang hidup pada akhir era dinosaurus.
2. Luwak Afrika

Luwak Afrika adalah hewan asli yang hidup di alam tropis Afrika. Tidak seperti kebanyakan spesies lain dari keluarga hewan ini, yang lebih menyerupai kucing, Luwak Afrika lebih menyerupai seekor anjing pendek.
Sama seperti semua jenis musang, hewan ini juga yang memiliki kelenjar perianal yang menghasilkan cairan civetone (digunakan dalam industri parfum), yang tersebar sebagai penanda di wilayahnya untuk mengklaim daerah kekuasaanya.
3. Echidna Berparuh Panjang
Echidnas berparuh panjang adalah salah satu dari dua genus (genus Zaglossus) dari echidnas, monotremes berduri yang tinggal di New Guinea. Ada tiga spesies hidup dan dua spesies yang telah punah dalam genus ini. Echidnas adalah salah satu dari dua jenis mamalia yang bertelur.
4. Babi Laut

7. Salamander Raksasa dari China

Salamander raksasa Cina adalah salamander terbesar di dunia, bisa mencapai panjang 180 cm (6 ft), meskipun jarang yang mencapai ukuran seperti itu untuk saat ini.
Endemik sungai gunung berbatu dan danau di Cina ini sangat terancam karena mereka kehilangan habitat aslinya, polusi, dan penangkapan. Hewan ini dianggap sebagai makanan lezat dan digunakan dalam pengobatan tradisional Cina.
8. Badak Sumatera

Badak Sumatera adalah hewan yang sebagian besar hidupnya dijalani secara soliter, kecuali untuk kawin dan membesarkan anak. Ini adalah spesies badak yang paling vokal dan juga berkomunikasi melalui tanah untuk menandai wilayahnya dengan mengunakan kaki, berputar-putar hingga membentuk pola, dan meninggalkan kotoran.
Badak menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kubangan. Ketika lubang lumpur tidak tersedia, badak akan mengeruk genangan air dengan kaki dan tanduknya. Perilaku berkubang membantu badak untuk mempertahankan suhu tubuh dan melindungi kulitnya dari ektoparasit dari serangga.
9. Galago Besar
Galago besar adalah nama umum untuk tiga spesies primata jenis strepsirrhine. Mereka diklasifikasikan dalam genus Otolemur dalam keluarga Galagidae.
10. Lumba-lumba Sungai Amazon alias Boto
Lumba-lumba sungai Amazon, alias Bufeo, Bufeo Colorado, Boto, Boto Cor de Rosa, Boutu, Nay, Tonina, atau lumba-lumba merah muda, adalah endemik lumba-lumba sungai air tawar seperti Sungai Orinoco, Amazon dan Araguaia / Tocantins di Brasil, Bolivia , Peru, Ekuador, Kolombia dan Venezuela.
Lumba-lumba merah muda telah terdaftar sebagai hewan yang terancam punah akibat dari polusi, penangkapan serta perdagangan yang berlebihan, dan hilangnya habitat asli mereka. yang menarik, otak lumba-lumba sungai ini adalah 40% lebih besar dari otak manusia.
11. Mola-mola atau Ikan Matahari
Ikan matahari atau Mola-mola adalah ikan dengan tulang terberat di dunia. Ikan dewasa memiliki berat rata-rata 1.000 kg. Ikan matahari hidup dalam diet yang sebagian besar makanannya hanya terdiri dari ubur-ubur, tetapi karena diet ini sangat minim nutrisi, sementara mereka mengkonsumsinya dalam jumlah besar, ini membuat tubuh mereka tumbuh besar.
Betina dari spesies ini dapat memproduksi telur lebih banyak dari vertebrata manapun yang dikenal. Sunfish goreng buntal mirip miniatur, dengan sirip dada besar, sirip ekor dan duri seperti biasanya dari tubuh mola-mola dewasa.
12. Tasmania Devil
Tasmanian devil adalah hewan karnivora yang hidup di alam liar dan hanya ditemukan di pulau Tasmania Australia. Karena mereka dianggap sebagai ancaman terhadap ternak di Tasmania, mereka sering menjadi sasaran perburuan, hingga tahun 1941 hewan ini resmi dilindungi.
Sejak akhir 1990-an, penyakit tumor wajah telah mengurangi populasi Tasmanian devil secara signifikan dan sekarang mengancam kelangsungan hidup spesies ini, dan sejak Mei 2009 Tasmanian devil dinyatakan terancam punah.
13. Aardvark
Aardvark adalah mamalia nokturnal asli Afrika. Hewan ini merupakan makhluk soliter yang hampir seluruh makanannya hanya terdiri dari semut dan rayap, untuk buah mereka hanya makan mentimun aardvark.
1. Solenodon

Solenodon menarik perhatian para peneliti filogenetik karena karakteristik hewan ini berentensi dengan mamalia primitif, spesies mereka sangat dengan yang hidup pada akhir era dinosaurus.
2. Luwak Afrika

Luwak Afrika adalah hewan asli yang hidup di alam tropis Afrika. Tidak seperti kebanyakan spesies lain dari keluarga hewan ini, yang lebih menyerupai kucing, Luwak Afrika lebih menyerupai seekor anjing pendek.
Sama seperti semua jenis musang, hewan ini juga yang memiliki kelenjar perianal yang menghasilkan cairan civetone (digunakan dalam industri parfum), yang tersebar sebagai penanda di wilayahnya untuk mengklaim daerah kekuasaanya.
3. Echidna Berparuh Panjang

4. Babi Laut

Scotoplanes atau yang lebih dikenal sebagai babi laut, adalah genus dari holothurian laut dalam (teripang). Makhluk laut ini seperti persilangan antara babi dan siput. Jika diperhatikan makhluk ini kelihatan lucu, ia seperti memiliki jari-jari manusia yang tumbuh keluar dari mulutnya.
5. Trenggiling

Trenggiling adalah mamalia jenis lain dari Pholidota. Hewan ini memiliki keratin dalam skala besar untuk melindungi kulit mereka dan satu-satunya mamalia dengan kemampuan adaptasi seeperti ini.
Mereka ditemukan di daerah tropis Afrika dan Asia. Nama "trenggiling" berasal dari kata pengguling (bahasa Melayu).
Trenggiling merupakan binatang nokturnal, yang menggunakan indra penciuman mereka untuk menemukan serangga. Trenggiling ekor panjang aktif di siang hari, dan biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk tidur, yakni dengan cara meringkukan tubuh menjadi seperti bola.
6. Ikan Vampir

Ikan Vampir adalah, hewan laut jenis cephalopoda yang ditemukan di lautan beriklim sedang dan tropis. Dengan mengerahkan filamen panjangnya, ikan Vampir dapat hanyut bersama arus di kegelapan laut.
Jika filamennya tersenggol sesuatu, atau tergetar, hewan ini meresponya dengan gerakan akrobatik yang sangat cepat. Mereka mampu berenang dengan kecepatan setara dengan dua kali panjang tubuh per detik, dengan waktu percepatan lima detik. Namun, otot yang lemah membatasi stamina mereka.
5. Trenggiling

Trenggiling adalah mamalia jenis lain dari Pholidota. Hewan ini memiliki keratin dalam skala besar untuk melindungi kulit mereka dan satu-satunya mamalia dengan kemampuan adaptasi seeperti ini.
Mereka ditemukan di daerah tropis Afrika dan Asia. Nama "trenggiling" berasal dari kata pengguling (bahasa Melayu).
Trenggiling merupakan binatang nokturnal, yang menggunakan indra penciuman mereka untuk menemukan serangga. Trenggiling ekor panjang aktif di siang hari, dan biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk tidur, yakni dengan cara meringkukan tubuh menjadi seperti bola.
6. Ikan Vampir

Ikan Vampir adalah, hewan laut jenis cephalopoda yang ditemukan di lautan beriklim sedang dan tropis. Dengan mengerahkan filamen panjangnya, ikan Vampir dapat hanyut bersama arus di kegelapan laut.
Jika filamennya tersenggol sesuatu, atau tergetar, hewan ini meresponya dengan gerakan akrobatik yang sangat cepat. Mereka mampu berenang dengan kecepatan setara dengan dua kali panjang tubuh per detik, dengan waktu percepatan lima detik. Namun, otot yang lemah membatasi stamina mereka.
7. Salamander Raksasa dari China

Salamander raksasa Cina adalah salamander terbesar di dunia, bisa mencapai panjang 180 cm (6 ft), meskipun jarang yang mencapai ukuran seperti itu untuk saat ini.
Endemik sungai gunung berbatu dan danau di Cina ini sangat terancam karena mereka kehilangan habitat aslinya, polusi, dan penangkapan. Hewan ini dianggap sebagai makanan lezat dan digunakan dalam pengobatan tradisional Cina.
8. Badak Sumatera

Badak Sumatera adalah hewan yang sebagian besar hidupnya dijalani secara soliter, kecuali untuk kawin dan membesarkan anak. Ini adalah spesies badak yang paling vokal dan juga berkomunikasi melalui tanah untuk menandai wilayahnya dengan mengunakan kaki, berputar-putar hingga membentuk pola, dan meninggalkan kotoran.
Badak menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kubangan. Ketika lubang lumpur tidak tersedia, badak akan mengeruk genangan air dengan kaki dan tanduknya. Perilaku berkubang membantu badak untuk mempertahankan suhu tubuh dan melindungi kulitnya dari ektoparasit dari serangga.
9. Galago Besar

10. Lumba-lumba Sungai Amazon alias Boto

Lumba-lumba merah muda telah terdaftar sebagai hewan yang terancam punah akibat dari polusi, penangkapan serta perdagangan yang berlebihan, dan hilangnya habitat asli mereka. yang menarik, otak lumba-lumba sungai ini adalah 40% lebih besar dari otak manusia.
11. Mola-mola atau Ikan Matahari

Betina dari spesies ini dapat memproduksi telur lebih banyak dari vertebrata manapun yang dikenal. Sunfish goreng buntal mirip miniatur, dengan sirip dada besar, sirip ekor dan duri seperti biasanya dari tubuh mola-mola dewasa.
12. Tasmania Devil

Sejak akhir 1990-an, penyakit tumor wajah telah mengurangi populasi Tasmanian devil secara signifikan dan sekarang mengancam kelangsungan hidup spesies ini, dan sejak Mei 2009 Tasmanian devil dinyatakan terancam punah.
13. Aardvark

Aardvarks dapat hidup lebih dari 24 tahun di penangkaran.
14. TIKUS MONDOK BERHIDUNG BINTANG (Condylura cristata)

Tikus mondok ini mempunyai bulu-bulu anti
air berwarna coklat kehitaman dan kaki berukuran besar serta ekor yang
panjang dan tebal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak untuk
musim semi.
Tentakel2 di hidungnya sangat sensitif
dan dilapisi oleh organ2 sensor Eimer. Diameter hidungnya sekitar 1 cm
dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya.
Tikus mondok ini tidak mempunyai
kemampuan penglihatan jadi alat2 sensor inilah yang digunakan untuk
mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil seperti serangga air, cacing
dan moluska.
Merupakan binatang tercepat dalam
memangsa mangsanya, paling cepat hanya membutuhkan 120 milidetik untuk
mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya. Otaknya dapat
memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8
milidetik. Kecepatan ini adalah batas kecepatan dari sel-sel syaraf di
otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki kemampuan
untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan
gelembung udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian
menghirup gelembung udara tadi kembali untuk mencium bau mangsanya.
15. KODOK PENGGALI LIANG MEKSIKO

Tidak seperti kodok2 lainnnya, kodok ini
mempunyai kaki bertanduk, mirip dengan sekop, membantunya untuk menggali
liang. Kodok ini menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam tanah.
Mereka akan menempuh jarak 1,6 kilometer untuk mencari sumber air yang
cocok untuk bertelur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar