Sabtu, 28 Mei 2011

10 Fakta Menarik Tentang Catur

Dalam daftar ini kita mendekati beberapa daerah yang paling menarik dan fakta-fakta yang berkaitan dengan catur yang menjadikannya salah satu permainan yang paling populer.
Sejarah yang panjang dan bersifat dinamis telah menghasilkan pemain catur di seluruh dunia – menurut The Chess in the Olympics Campaign, "605 juta orang di seluruh dunia tahu cara bermain catur."
Berikut adalah 10 hal yang paling menarik tentang catur:








10.Sejarah Dari Catur
Catur memiliki sejarah yang sangat panjang dan terhormat. Hal ini diyakini berasal dari India pada kekaisaran Gupta, dan kemudian membuat jalan ke Barat pada abad ke-9. Tentu saja ada kemajuan yang berbeda antara periode waktu dulu dan sekarang, yang telah membuat catur seperti sekarang ini.
Sebagai contoh, pion memungkinkan untuk maju dua kotak hanya dari posisi semula diperkenalkan pada Tahun 1280 di Spanyol. aturan promosi Gadai dibatasi untuk beberapa waktu, seperti di abad 18 dan 19 ketika itu terbatas pada bagian-capture sebelumnya. Tentu saja, sekarang pion mungkin dipromosikan menjadi kuda, benteng,ksatria,, atau ratu.
9.Pendek dan Panjang Permainan
Dalam catur itu menakjubkan untuk diperkirakan betapa pendek atau panjang sebuah permainan.
Untuk pasangan yang pertama tercepat adalah sebagai berikut: 1. f3 e5 2. f3 e5 2. g4 Qh4++ ini dikenal sebagai Fool's mate (ada variasi lain dari pasangan ini).
dan ya, menggambar atau pengunduran diri mungkin terjadi sebelum langkah dimulai, yang dapat terjadi dalam kasus skenario klasemen turnamen atau pemain yang tidak muncul saat permainannya, masing-masing.
Permainan terpanjang turnamen catur berlangsung selama 269 langkah (20 jam, 15 menit), yang berakhir dengan seri.perkiraan teoritis untuk permainan terpanjang bervariasi dan ekstrim (5.000 lebih langkah), yang rumit dengan peraturan khusus (dan bermain buruk!), yaitu aturan 50 langkah dan 2 kali pengulangan .
8.Sang Ratu yang Dinamis
Mungkin ada daftar top 10 hanya pada ratu, yang telah mengalami sejumlah perubahan sepanjang sejarah.
Mulai dari hanya bisa bergerak 1 bidak secara diagonal , kemudian bisa bergerak dua arah – dan selanjutnya di sepanjang jalan, lalau mampu bergerak seperti kesatria.
Tentu saja sekarang, untungnya, ratu mampu bergerak diagonal, horizontal, dan vertikal dengan lingkup bagian lain.Awalnya ide langkah ratu ini adalah dari "Fers," seorang konselor atau perdana menteri, penasehat raja.Orang-orang Eropa kemudian berubah di Tahun 1400-an menjadi bagian terkuat di catur.
7. Dapatkah Anda Bermain Catur dengan mata tertutup?










catur dengan mata ditutup adalah nyata dan didokumentasikan dalam catatan dunia.Hal ini seperti kedengarannya: pemain membuat semua gerakannya tanpa melihat papan.Biasanya ada "orang tengah" semacam untuk memberi dan menerima langkah untuk permainan.
catur dengan mata tertutup adalah keterampilan mengesankan bahwa banyak pemain catur yang miliki bakat ini.
Hal ini tentunya membutuhkan kemampuan jeli melihat papan catur dengan jelas, yang dapat menjadi sulit setelah banyak bergerak.Rekor Permainan seperti ini dipecahkan pada Tahun 1960 di Budapest oleh Flesch Janos Hungaria, yang bermain 52 lawan secara bersamaan saat mata tertutup – ia menang 31 kali dari 31 permainan.
6. Kemungkinan Tak Terbatas
Setelah tiga langkah – yaitu tiga langkah oleh masing-masing pihak (masing-masing "bergerak" dalam catur mempertimbangkan langkah oleh si Putih dan hitam) – ada lebih dari sembilan juta lebih kemungkinan posisi .
perhitungan serupa telah dibuat, jika Anda cenderung matematis, melihat nomor Shannon untuk estimasi terhadap kompleksitas catur.
Kemungkinan dalam catur menambah keindahannya. Anda pasti tidak perlu khawatir dari posisi yang sama saat Anda bermain, yang meminjamkan pentingnya pengenalan pola dan strategi posisi-spesifik.
Dengan kata lain, Anda harus berpikir bahwa setiap permainan catur tidak memiliki pola langkah yang sama satu sama lain
5. Taktik Pembukaan
Teori pemukaan catur berjalan dengan baik sesuai dengan kemungkinan tak berakhir tentang catur.Sebuah pembukaan didefinisikan sebagai rangkaian langkah untuk memulai permainan, yang dapat mencakup banyak variasi yang berbeda sub.
Ada lebih dari 1.000 bukaan yang berbeda, termasuk variasi dalam waktu pembukaan yang lebih besar yang bisa kita pelajari. PemBukaan adalah aspek yang unik dari catur juga. Hal ini juga memungkinkan pemain catur cara untuk "mempersiapkan" menghadapi lawan atau bermain catur dengan gaya mereka.
Sebagai contoh, ada berbagai jenis pertahanan yang satu dapat belajar sesuai dengan gaya agresif atau posisi bermain, yakni King's Indian atau Queen's Indian defenses respectfully d4.
4. Permulaan dari catur dan tinju
Untuk kejutan pasar varian catur luas dan beragam .Ada beberapa varian yang mengubah pion-pion, papan, dan apapun dari meletakkan tiga papan catur di atas satu sama lain.
Anda bahkan dapat menempatkan dua papan catur side-by-side dan bermain gila – di mana Anda mengambil sepotong dan tangan ke lawan untuk penempatan.
Catur tinju telah muncul dalam beberapa Tahun terakhir, pencampuran dalam putaran tinju untuk waktu yang telah ditentukan pada papan catur.
Anda jatuh pada satu depan dan Anda kehilangan.Ini membawa aspek lain yang menarik untuk dunia catur dan variannya, yang tentunya menarik bagi sebagian orang untuk mencari variasi baru.
3. Komputer Pemain Catur
Catur di komputer sekarang bagian yang sangat penting dari catur yang paling terkenal Garry Kasparov, juara dunia dan dikenal sebagai salah satu pemain terkuat dalam sejarah catur, dikalahkan oleh IBM Deep Blue pada Tahun 1997 dalam pertandingan enam-game.
Selain klaim kecurangan, ini adalah kejutan besar kepada dunia catur.
Pada Tahun 2006 juara dunia Vladimir Kramnik dikalahkan oleh Deep Fritz, melanjutkan pernyataan kekuatan catur oleh komputer.
Saat ini program-program catur yang mudah tersedia untuk pemain catur yang penting dalam menganalisis dan meningkatkan permainan.Mereka umumnya setingkat dalam kekuatan yang sama dengan grandmaster.
2. Catur dan Otak Anda
Catur sering dikutip oleh para psikolog sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan fungsi memori.
Juga memungkinkan pikiran untuk memecahkan masalah yang kompleks dan bekerja melalui ide, maka tidak mengherankan bahwa catur direkomendasikan dalam memerangi Alzheimer. Beberapa berpendapat bahwa hal itu dapat meningkatkan kecerdasan seseorang, meskipun itu adalah topik yang lebih kompleks.
Efek dari catur pada individu muda telah menyebabkan catur sedang diperkenalkan di distrik sekolah dan berbagai negara. Ini telah ditunjukkan untuk meningkatkan nilai anak-anak dan efek positif lainnya.
1. Mesin Catur dari Turki
Mesin catur turki dibuat abad ke-18. yang menjadi korban tertipu adalah sejumlah orang-orang seperti Napoleon Bonaparte dan Benjamin Franklin, itu sebenarnya bukan mesin.
Termasuk konstruksi yang rumit yang mencakup metode untuk menyembunyikan operator nya, pemain catur manusia ditempatkan di dalam mesin ini.
Ketika mesin itu ada dalam kebakaran rahasia itu terbongkar, dan mesin catur dari Turki tetap menjadi cerita lain yang menarik di sepanjang sejarah catur

Senin, 09 Mei 2011

10 Makhluk Gaib yang Berhubungan Seks dengan Manusia




Di jaman modern seperti ini masih ada juga ya yang percaya dengan apa yang namanya makhluk gaib,sampai-sampai ada juga yang berhubungan seks dengan makhluk gaib seperti itu.Apakah itu hanya dongeng semata ataukah memang benar-benar kenyataan?Nah berikut ini adalah 10 Makhluk Gaib yang berhubungan seks dengan manusia yang konon melegenda sampai saat ini.Mengenai benar atau tidaknya informasi itu saya sendiri kurang mengetahuinya.Daripada mikirin sesuatu yang gak ada habisnya mending langsung aja lihat 10 makhluk gaib yang berhubungan seks dengan manusia berikut ini.
1. Popobawa







Popobawa adalah mahluk bermata satu dan memiliki penis yang besar. Konon mahluk ini suka menguntit pria dan wanita di Zanzibar, Afrika. Mahluk ini bisa berubah wujud, bisa menjadi hewan maupun manusia. Mahluk ini biasanya mengincar dan menyodomi para mangsanya pada malam hari, dan tidak membeda-bedakan pria, wanita, maupun anak-anak.
2. Trauco and La Fiura




Mahluk ini berasal dari Chiloé, sebuah pulau di Chile bagian selatan. Mahluk ini punya kekuatan dengan tatapan mata untuk melumpuhkan para wanita sebelum berhubungan seks dengan mereka. Mahluk ini digambarkan bertampang jelek dan berbentuk seperti goblin dengan memakai penutup kepala dan jubah. Mahluk ini berkomunikasi dengan berdengus. Beberapa laporan mengatakan, mahluk ini juga tidak perlu berhubungan langsung dengan korbannya, tapi cukup dengan tatapan matanya bisa membuat para korbannya hamil.
3. Succubus and Incubus








Succubus adalah setan wanita berparas menarik yang bisa menggoda para pria untuk berhubungan seks dengannya. Konon mahluk ini diyakini sebagai refleksi dosa manusia yang berhubungan dengan seks terhadap wanita.

Incubus adalah versi pria dari Succubus. Incubus akan menguras tenaga dan menyerap energi para korbannya. Berbeda dengan Succubus, Incubus menghamili korbannya dengan benih Incubus. Dan kelak begitu bayinya lahir, bayi tersebut tidak memiliki denyut dan tidak bernafas. Barulah setelah berusia 7 tahun, bayinya menjadi normal dan menarik serta memiliki kecerdasan tinggi. Menurut legenda, penyihir Merlin diyakini adalah hasil dari hubungan antara Incubus dan manusia.
4. Encantado






Di Brazil, daerah hutan Amazon, ikan lumba-lumba di sungai Boto dipercaya memiliki kekuatan berubah wujud. Mahluk yang bisa menjelma menjadi seorang pria tampan itu disebut Encantado. Encantado akan mengajak wanita ke sungai, dan berubah wujud kembali menjadi ikan lumba-lumba, kemudian menghamili wanita itu. Para wanita muda setempat mewaspadai setiap pria yang memakai topi, karena menurut legenda, Encantado selalu memakai topi untuk menutupi rupa aslinya.
5. Lilu






Dalam cerita rakyat Yahudi, Lilu adalah setan yang suka mengunjungi wanita di saat tidur. Versi wanita dari Lilu adalah Lili. Para setan ini merupakan sumber kekawatiran para ibu karna mereka juga dikenal suka menculik anak-anak. Lilu dan Lili suka mengunjungi para korbannya pada malam hari untuk menghasilkan benih keturunan demi kelanjutan ras mereka.
6. Liderc



Di daerah utara Hungaria, konon dikenal mahluk yang disebut Liderc. Mahluk itu menetas dari telur ayam hitam, dan sering disembunyikan di kantong. Mahluk ini masuk ke rumah korbannya melalui lobang kunci. Begitu masuk, mahluk ini berubah wujud menjadi manusia yang dimiripkan dengan kerabat korbannya. Mahluk ini memperkosa korbannya dan setelah itu membuat rumahnya menjadi sangat kotor sebelum pergi. Beberapa laporan mengatakan, kadang Liderc menjadi betah dengan korbannya dan tidak mau melepaskannya. Sampai hari ini, sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak di Hungaria untuk menginjak dan memecahkan telur yang keluar dari ayam hitam agar terhindar dari mahluk itu.
7. Orang Minyak







Di tahun 1960, banyak para wanita mengalami pemerkosaan di beberapa tempat di Malaysia. Pelakunya digambarkan sebagai orang telanjang, dan seluruh tubuhnya dilumuri dengan minyak. Beberapa orang berkata, bahwa Orang Minyak tidak bisa dilihat oleh perempuan yang sudah tidak perawan. Di masa kepanikan itu, banyak para wanita muda mulai memakai baju berkeringat dan bau untuk mengecoh agar Orang Minyak mengira mereka adalah pria. Beberapa spekulasi mengatakan, bahwa Orang Minyak hanyalah manusia penjahat biasa yang melumuri badannya dengan minyak agar susah ditangkap dan juga sebagai kamuflase di malam hari.
8. Alp





Legenda ini berasal dari cerita rakyat dari Jerman. Alp adalah mahluk yang bentuknya kecil seperti kurcaci yang memasuki tubuh korbannya melalui lubang hidung, mulut, atau vagina. Begitu masuk, maka Alp punya kemampuan untuk mengendalikan mimpi si korban dan menciptakan mimpi buruk. Para korbannya akan merasa seperti tidak bernafas begitu sudah bangun.
9. Malaikat








Menurut kitab Yahudi, Nephilim adalah ras raksasa hasil dari hubungan antara Malaikat dan manusia. Menurut cerita, bahwa dahulu para petinggi Malaikat turun ke bumi untuk mengajarkan manusia tentang kebaikan. Dan setelah berabad-abad, banyak dari Malaikat tersebut yang tertarik pada wanita di bumi dan melakukan hubungan seks sehingga menghasilkan Nephilim. Seiring waktu, Nephilim ternyata bisa melakukan kejahatan dan dosa yang besar. Melihat hal itu, Tuhan murka dan memerintahkan Malaikat Gabriel untuk memerangi mereka sampai punah.
10. Alien






Menurut isu yang beredar, sudah banyak kasus-kasus penculikan oleh alien, dan banyak dari mereka mengaku berhubungan seks dengan alien. Seorang pria dari desa di Brazil bernama Antonio, pada tahun 1957, dia mengaku diculik oleh alien dan ditempatkan di ruangan yang di dalamnya terdapat seorang wanita cantik dan dia dipaksa berhubungan seks dengannya. Howard Menger mengaku sering berhubungan seks dengan Marla, seorang wanita cantik berambut pirang berusia 500 tahun dari luar angkasa. Pada tahun 1970, seorang gadis berumur 19 tahun mengaku pernah diperkosa oleh 6 mahluk berwarna biru dan berkaki seperti manusia. Dia diperkosa setelah menyaksikan pesawat luar angkasa mereka mendarat.Akibat kurangnya bukti-bukti mengenai hal tersebut, banyak pihak yang mengabaikan laporan-laporan seperti itu dan malah menganganggap bahwa klaim-klaim tentang alien semacam itu merupakan halusinasi orang-orang tersebut.

Sabtu, 07 Mei 2011

KEMATIAN ITU RAHASIA ALLAH

Kematian, salah satu rahasia ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah ta’ala. Allah telah menetapkan setiap jiwa pasti akan merasakannya. Kematian tidak pandang bulu. Apabila sudah tiba saatnya, malaikat pencabut nyawa akan segera menunaikan tugasnya. Dia tidak mau menerima pengunduran jadwal, barang sedetik sekalipun. Karena bukanlah sifat malaikat seperti manusia, yang zalim dan jahil.

Manusia tenggelam dalam seribu satu kesenangan dunia, sementara ia lalai mempersiapkan diri menyambut akhiratnya. Berbeda dengan para malaikat yang senantiasa patuh dan mengerjakan perintah Tuhannya. Duhai, tidakkah manusia sadar. Seandainya dia tahu apa isi neraka saat ini juga pasti dia akan menangis, menangis dan menangis. SubhanAllah, adakah orang yang tidak merasa takut dari neraka. Sebuah tempat penuh siksa. Sebuah negeri kengerian dan jeritan manusia-manusia durhaka. Neraka ada di hadapan kita, dengan apakah kita akan membentengi diri darinya ? Apakah dengan menumpuk kesalahan dan dosa, hari demi hari, malam demi malam, sehingga membuat hati semakin menjadi hitam legam ? Apakah kita tidak ingat ketika itu kita berbuat dosa, lalu sesudahnya kita melakukannya, kemudian sesudahnya kita melakukannya ? Sampai kapan engkau jera ?

Sebab-sebab su’ul khatimah

Saudaraku seiman mudah -mudahan Allah memberikan taufik kepada Anda- ketahuilah bahwa su’ul khatimah tidak akan terjadi pada diri orang yang shalih secara lahir dan batin di hadapan Allah. Terhadap orang-orang yang jujur dalam ucapan dan perbuatannya, tidak pernah terdengar cerita bahwa mereka su’ul khotimah. Su’ul khotimah hanya terjadi pada orang yang rusak batinnya, rusak keyakinannya, serta rusak amalan lahiriahnya; yakni terhadap orang-orang yang nekat melakukan dosa-dosa besar dan berani melakukan perbuatan-perbuatan maksiat. Kemungkinan semua dosa itu demikian mendominasi dirinya sehingga ia meninggal saat melakukannya, sebelum sempat bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Perlu diketahui bahwa su’ul khotimah memiliki berbagai sebab yang banyak jumlahnya. Di antaranya yang terpokok adalah sebagai berikut :

Berbuat syirik kepada Allah ‘azza wa jalla. Pada hakikatnya syirik adalah ketergantungan hati kepada selain Allah dalam bentuk rasa cinta, rasa takut, pengharapan, do’a, tawakal, inabah (taubat) dan lain-lain.

Berbuat bid’ah dalam melaksanakan agama. Bid’ah adalah menciptakan hal baru yang tidak ada tuntunannya dari Allah dan Rasul-Nya. Penganut bid’ah tidak akan mendapat taufik untuk memperoleh husnul khatimah, terutama penganut bid’ah yang sudah mendapatkan peringatan dan nasehat atas kebid’ahannya. Semoga Allah memelihara diri kita dari kehinaan itu.

Terus menerus berbuat maksiat dengan menganggap remeh dan sepele perbuatan-perbuatan maksiat tersebut, terutama dosa-dosa besar. Pelakunya akan mendapatkan kehinaan di saat mati, disamping setan pun semakin memperhina dirinya. Dua kehinaan akan ia dapatkan sekaligus dan ditambah lemahnya iman, akhirnya ia mengalami su’ul khotimah.

Melecehkan agama dan ahli agama dari kalangan ulama, da’i, dan orang-orang shalih serta ringan tangan dan lidah dalam mencaci dan menyakiti mereka.

Lalai terhadap Allah dan selalu merasa aman dari siksa Allah. Allah berfirman yang artinya, “Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga). Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi” (QS. Al A’raaf [7] : 99)

Berbuat zalim. Kezaliman memang ladang kenikmatan namun berakibat menakutkan. Orang-orang yang zalim adalah orang-orang yang paling layak meninggal dalam keadaan su’ul khotimah. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (QS. Al An’aam [6] : 44)
Berteman dengan orang-orang jahat. Allah berfirman yang artinya, “(Ingatlah) hari ketika orang yang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan yang lurus bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan sebagai teman akrabku” (QS. Al Furqaan [25] : 27-28)

Bersikap ujub. Sikap ujub pada hakikatnya adalah sikap seseorang yang merasa bangga dengan amal perbuatannya sendiri serta menganggap rendah perbuatan orang lain, bahkan bersikap sombong di hadapan mereka. Ini adalah penyakit yang dikhawatirkan menimpa orang-orang shalih sehingga menggugurkan amal shalih mereka dan menjerumuskan mereka ke dalam su’ul khotimah.

Demikianlah beberapa hal yang bisa menyebabkan su’ul khotimah. Kesemuanya adalah biang dari segala keburukan, bahkan akar dari semua kejahatan. Setiap orang yang berakal hendaknya mewaspadai dan menghindarinya, demi menghindari su’ul khotimah.

Tanda-tanda husnul khotimah

Tanda-tanda husnul khotimah cukup banyak. Di sini kami menyebutkan sebagian di antaranya saja :

Mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallaah saat meninggal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang akhir ucapan dari hidupnya adalah laa ilaaha illallaah, pasti masuk surga” (HR. Abu Dawud dll, dihasankan Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil)

Meninggal pada malam Jum’at atau pada hari Jum’at. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap muslim yang meninggal pada hari atau malam Jum’at pasti akan Allah lindungi dari siksa kubur” (HR.Ahmad)

Meninggal dengan dahi berkeringat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang mukmin itu meninggal dengan berkeringat di dahinya” (HR. Ahmad, Tirmidzi dll. dishahihkan Al Albani)

Meninggal karena wabah penyakit menular dengan penuh kesabaran dan mengharapkan pahala dari Allah, seperti penyakit kolera, TBC dan lain sebagainya

Wanita yang meninggal saat nifas karena melahirkan anak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya berarti mati syahid. Sang anak akan menarik-nariknya dengan riang gembira menuju surga” (HR. Ahmad)

Munculnya bau harum semerbak, yakni yang keluar dari tubuh jenazah setelah meninggal dan dapat tercium oleh orang-orang di sekitarnya. Seringkali itu didapatkan pada jasad orang-orang yang mati syahid, terutama syahid fi sabilillah.

Mendapatkan pujian yang baik dari masyarakat sekitar setelah meninggalnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati jenazah. Beliau mendengar orang-orang memujinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Pasti (masuk) surga” Beliau kemudian bersabda, “kalian -para sahabat- adalah para saksi Allah di muka bumi ini” (HR. At Tirmidzi)

Melihat sesuatu yang menggembirakan saat ruh diangkat. Misalnya, melihat burung-burung putih yang indah atau taman-taman indah dan pemandangan yang menakjubkan, namun tidak seorangpun di sekitarnya yang melihatnya. Kejadian itu dialami sebagian orang-orang shalih. Mereka menggambarkan sendiri apa yang mereka lihat pada saat sakaratul maut tersebut dalam keadaan sangat berbahagia, sedangkan orang-orang di sekitar mereka tampak terkejut dan tercengang saja.

Bagaimana kita menyambut kematian?

Saudara tercinta, sambutlah sang kematian dengan hal-hal berikut :

Dengan iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan takdir baik maupun buruk.
Dengan menjaga shalat lima waktu tepat pada waktunya di masjid secara berjama’ah bersama kaum muslim dengan menjaga kekhusyu’an dan merenungi maknanya. Namun, shalat wanita di rumahnya lebih baik daripada di masjid.

Dengan mengeluarkan zakat yang diwajibkan sesuai dengan takaran dan cara-cara yang disyari’atkan.

Dengan melakukan puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala.

Dengan melakukan haji mabrur, karena pahala haji mabrur pasti surga. Demikian juga umrah di bulan Ramadhan, karena pahalanya sama dengan haji bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah, yakni setelah melaksanakan yang wajib. Baik itu shalat, zakat, puasa maupun haji. Allah menandaskan dalam sebuah hadits qudsi, “Seorang hamba akan terus mendekatkan diri kepada-Ku melalui ibadah-ibadah sunnah, hingga Aku mencintai-Nya”

Dengan segera bertobat secara ikhlas dari segala perbuatan maksiat dan kemungkaran, kemudian menanamkan tekad untuk mengisi waktu dengan banyak memohon ampunan, berdzikir, dan melakukan ketaatan.

Dengan ikhlas kepada Allah dan meninggalkan riya dalam segala ibadah, sebagaimana firman Allah yang artinya, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah [98] : 5)

Dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Hal itu hanya sempurna dengan mengikuti ajaran Nabi, sebagaimana yang Allah firmankan yang artinya, “Katakanlah, ‘Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang” (QS. Ali Imran [3] : 31)

Dengan mencintai seseorang karena Allah dan membenci seseorang karena Allah, berloyalitas karena Allah dan bermusuhan karena Allah. Konsekuensinya adalah mencintai kaum mukmin meskipun saling berjauhan dan membenci orang kafir meskipun dekat dengan mereka.

Dengan rasa takut kepada Allah, dengan mengamalkan ajaran kitab-Nya, dengan ridha terhadap rezeki-Nya meski sedikit, namun bersiap diri menghadapi Hari Kemudian. Itulah hakikat dari takwa.

Dengan bersabar menghadapi cobaan, bersyukur kala mendapatkan kenikmatan, selalu mengingat Allah dalam suasana ramai atau dalam kesendirian, serta selalu mengharapkan keutamaan dan karunia dari Allah. Dan lain-lain
(dicuplik dari Misteri Menjelang Ajal, Kisah-Kisah Su’ul Khatimah dan Husnul Khatimah, penerjemah Al Ustadz Abu ‘Umar Basyir hafizhahullah). Semoga sholawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada sanak keluarga beliau dan para sahabat beliau

Source : Di Depan Gerbang Kematian by islam-download.net

RIZKI ALLAH

Memahami Allah Maha Pemberi Rizki


Kita telah mengetahui bahwa Allah satu-satunya pemberi rizki. Rizki sifatnya umum, yaitu segala sesuatu yang dimiliki hamba, baik berupa makanan dan selain itu. Dengan kehendak-Nya, kita bisa merasakan berbagai nikmat rizki, makan, harta dan lainnya. Namun mengapa sebagian orang sulit menyadari sehingga hatinya pun bergantung pada selain Allah. Lihatlah di masyarakat kita bagaimana sebagian orang mengharap-harap agar warungnya laris dengan memasang berbagai penglaris. Agar bisnis komputernya berjalan mulus, ia datang ke dukun dan minta wangsit, yaitu apa yang mesti ia lakukan untuk memperlancar bisnisnya dan mendatangkan banyak konsumen. Semuanya ini bisa terjadi karena kurang menyadari akan pentingnya aqidah dan tauhid, terurama karena tidak merenungkan dengan baik nama Allah “Ar Rozzaq” (Maha Pemberi Rizki).

Allah Satu-Satunya Pemberi Rizki

Sesungguhnya Allah adalah satu-satunya pemberi rizki, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam hal itu. Karena Allah Ta’ala berfirman,

“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir: 3)

“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah.” (QS. Saba’: 24)

Tidak ada yang berserikat dengan Allah dalam memberi rizki. Oleh karena itu, tidak pantas Allah disekutukan dalam ibadah, tidak pantas Allah disembah dan diduakan dengan selain. Dalam lanjutan surat Fathir, Allah Ta’ala berfirman,

“Tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah; maka mengapakah engkau bisa berpaling (dari perintah beribadah kepada Allah semata)?” (QS. Fathir: 3)

Selain Allah sama sekali tidak dapat memberi rizki. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit juapun).” (QS. An Nahl: 73)

Seandainya Allah menahan rizki manusia, maka tidak ada selain-Nya yang dapat membuka pintu rizki tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2). Itu memang benar, tidak mungkin ada yang dapat memberikan makan dan minum ketika Allah menahan rizki tersebut.

Allah Memberi Rizki Tanpa Ada Kesulitan

Allah memberi rizki tanpa ada kesulitan dan sama sekali tidak terbebani. Ath Thohawi rahimahullah dalam matan kitab aqidahnya berkata, “Allah itu Maha Pemberi Rizki dan sama sekali tidak terbebani.” Seandainya semua makhluk meminta pada Allah, Dia akan memberikan pada mereka dan itu sama sekali tidak akan mengurangi kerajaan-Nya sedikit pun juga. Dalam hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman,

“Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim no. 2577, dari Abu Dzar Al Ghifari). Mengenai hadits ini, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hadits ini memotivasi setiap makhluk untuk meminta pada Allah dan meminta segala kebutuhan pada-Nya.”[1]

Dalam hadits dikatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah Ta’ala berfirman padaku, ‘Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu.’ Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pemberian Allah selalu cukup, dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu, sudah berapa banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya langit dan bumi? Sesungguhnya apa yang ada di Tangan Allah, tidak pernah berkurang karenanya.” (HR. Bukhari no. 4684 dan Muslim no. 993)

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Allah sungguh Maha Kaya. Allah yang memegang setiap rizki yang tak terhingga, yakni melebihi apa yang diketahui setiap makhluk-Nya.”[2]

Allah Menjadikan Kaya dan Miskin dengan Adil

Allah memiliki berbagai hikmah dalam pemberian rizki. Ada yang Allah jadikan kaya dengan banyaknya rizki dan harta. Ada pula yang dijadikan miskin. Ada hikmah berharga di balik itu semua. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki.” (QS. An Nahl: 71)

Dalam ayat lain disebutkan,

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)

Dalam ayat kedua di atas, di akhir ayat Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”. Ibnu Katsir menjelaskan maksud penggalan ayat terakhir tersebut, “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat manakah di antara hamba-Nya yang pantas kaya dan pantas miskin.” Sebelumnya beliau rahimahullah berkata, “Allah menjadikan kaya dan miskin bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Di balik itu semua ada hikmah.”[3]

Di tempat lain, Ibnu Katsir menerangkan firman Allah,

“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27) Beliau rahimahullah lantas menjelaskan,“Seandainya Allah memberi hamba tersebut rizki lebih dari yang mereka butuh , tentu mereka akan melampaui batas, berlaku kurang ajar satu dan lainnya, serta akan bertingkah sombong.”

Selanjutnya Ibnu Katsir menjelaskan lagi, “Akan tetapi Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya.”[4]

Dalam sebuah hadits disebutkan,

“Sesungguhnya di antara hamba-Ku, keimanan barulah menjadi baik jika Allah memberikan kekayaan padanya. Seandainya Allah membuat ia miskin, tentu ia akan kufur. Dan di antara hamba-Ku, keimanan barulah baik jika Allah memberikan kemiskinan padanya. Seandainya Allah membuat ia kaya, tentu ia akan kufur”.[5] Hadits ini dinilai dho’if(lemah), namun maknanya adalah shahih karena memiliki dasarshahih dari surat Asy Syuraa ayat 27.

Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina

Ketahuilah bahwa kaya dan miskin bukanlah tanda orang itu mulia dan hina. Karena orang kafir saja Allah beri rizki, begitu pula dengan orang yang bermaksiat pun Allah beri rizki. Jadi rizki tidak dibatasi pada orang beriman saja. Itulah lathif-nya Allah (Maha Lembutnya Allah). Sebagaimana dalam ayat disebutkan,

“Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Asy Syura: 19)

Sifat orang-orang yang tidak beriman adalah menjadikan tolak ukur kaya dan miskin sebagai ukuran mulia ataukah tidak. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan mereka berkata: “Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak- anak (daripada kamu) dan Kami sekali-kali tidak akan diazab. Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang Tinggi (dalam syurga).” (QS. Saba’: 35-37)

Orang-orang kafir berpikiran bahwa banyaknya harta dan anak adalah tanda cinta Allah pada mereka. Perlu diketahui bahwa jika mereka, yakni orang-orang kafir diberi rizi di dunia, di akherat mereka akan sengsara dan diadzab. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyanggah pemikiran rusak orang kafir tadi dalam firman-Nya,

“Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS. Al Mu’minun: 56)

Bukanlah banyaknya harta dan anak yang mendekatkan diri pada Allah, namun iman dan amalan sholeh. Sebagaiman dalam surat Saba’ di atas disebutkan,

“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh.” Penjelasan dalam ayat ini senada dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian” (HR. Muslim no. 2564, dari Abu Hurairah)

Kaya bisa saja sebagai istidroj dari Allah, yaitu hamba yang suka bermaksiat dibuat terus terlena dengan maksiatnya lantas ia dilapangkan rizki. Miskin pun bisa jadi sebagai adzab atau siksaan. Semoga kita bisa merenungkan hal ini.

Ibnu Katsir rahimahullah ketika menerangkan firman Allah,

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS. Al Fajr: 15-16); beliau rahimahullah berkata, “Dalam ayat tersebut, Allah Ta’ala mengingkari orang yang keliru dalam memahami maksud Allah meluaskan rizki. Allah sebenarnya menjadikan hal itu sebagai ujian. Namun dia menyangka dengan luasnya rizki tersebut, itu berarti Allah memuliakannya. Sungguh tidak demikian, sebenarnya itu hanyalah ujian. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

“Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” (QS. Al Mu’minun: 55-56)

Sebaliknya, jika Allah menyempitkan rizki, ia merasa bahwa Allah menghinangkannya. Sebenarnya tidaklah sebagaimana yang ia sangka. Tidaklah seperti itu sama sekali. Allah memberi rizki itu bisa jadi pada orang yang Dia cintai atau pada yang tidak Dia cintai. Begitu pula Allah menyempitkan rizki pada pada orang yang Dia cintai atau pun tidak. Sebenarnya yang jadi patokan ketika seseorang dilapangkan dan disempitkan rizki adalah dilihat dari ketaatannya pada Allah dalam dua keadaan tersebut. Jika ia adalah seorang yang berkecukupan, lantas ia bersyukur pada Allah dengan nikmat tersebut, maka inilah yang benar. Begitu pula ketika ia serba kekurangan, ia pun bersabar.”[6]

Sebab Bertambah dan Barokahnya Rizki

Takwa kepada Allah adalah sebab utama rizki menjadi barokah. Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan mengenai Ahli Kitab,

“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Rabbnya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. dan Alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” (QS. Al Maidah: 66)

Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman,

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al A’rof: 96)

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluark, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3)

“Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).” (QS. Al Jin: 16)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)

Sebab Berkurang dan Hilangnya Barokah Rizki

Kebalikan dari di atas, rizki bisa berkurang dan hilang barokahnya karena maksiat dan dosa. Mungkin saja hartanya banyak, namun hilang barokah atau kebaikannya. Karena rizki dari Allah tentu saja diperoleh dengan ketaatan. Allah Ta’ala berfirman,

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Rum: 41). Yang dimaksudkan kerusakan di sini—kata sebagian ulama– adalah kekeringan, paceklik, hilangnya barokah (rizki). Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Yang dimaksudkan kerusakan di sini adalah hilangnya barokah (rizki) karena perbuatan hamba. Ini semua supaya mereka kembali pada Allah dengan bertaubat.” Sedangkan yang dimaksud dengan kerusakan di laut adalah sulitnya mendapat buruan di laut. Kerusakan ini semua bisa terjadi karena dosa-dosa manusia.[7]

Yang Penting Berusaha dan Tawakkal

Keimanan yang benar rizki bukan hanya dinanti-nanti. Kita bukan menunggu ketiban rizki dari langit. Tentu saja harus ada usaha dan tawakkal, yaitu bersandar pada Allah. Dari Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”[8]

Ibnu ‘Allan mengatakan bahwa As Suyuthi mengatakan, “Al Baihaqi mengatakan dalam Syu’abul Iman:

Hadits ini bukanlah dalil untuk duduk-duduk santai, enggan melakukan usaha untuk memperoleh rizki. Bahkan hadits ini merupakan dalil yang memerintahkan untuk mencari rizki karena burung tersebut pergi di pagi hari untuk mencari rizki. Jadi, yang dimaksudkan dengan hadits ini –wallahu a’lam-: Seandainya mereka bertawakkal pada Allah Ta’ala dengan pergi dan melakukan segala aktivitas dalam mengais rizki, kemudian melihat bahwa setiap kebaikan berada di tangan-Nya dan dari sisi-Nya, maka mereka akan memperoleh rizki tersebut sebagaimana burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar, kemudian kembali dalam keadaan kenyang. Namun ingatlah bahwa mereka tidak hanya bersandar pada kekuatan, tubuh, dan usaha mereka saja, atau bahkan mendustakan yang telah ditakdirkan baginya. Karena ini semua adanya yang menyelisihi tawakkal.”[9]

Rizki yang Paling Mulia

Sebagian kita menyangka bahwa rizki hanyalah berputar pada harta dan makanan. Setiap meminta dalam do’a mungkin saja kita berpikiran seperti itu. Perlu kita ketahui bahwa rizki yang paling besar yang Allah berikan pada hamba-Nya adalah surga (jannah). Inilah yang Allah janjikan pada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Surga adalah nikmat dan rizki yang tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran. Setiap rizki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri. Hal ini sebagaimana maksud dari firman Allah Ta’ala,

“Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.” (QS. Saba’: 4)

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.” (QS. Ath Tholaq: 11)[10]

Jika setiap kita memahami hal ini, yang Allah satu-satunya pemberi rizki dan sungguh Allah benar-benar yang terbaik bagi kita, maka tentu saja kita tidak akan menggantungkan hati pada selain Allah untuk melariskan bisnis. Allah Ta’ala sungguh benar-benar Maha Mencukupi. Allah Maha Mengetahui manakah yang terbaik untuk hamba-Nya, sehingga ada yang Dia jadikan kaya dan miskin. Setiap hamba tidak perlu bersusah payah mencari solusi rizki dengan meminta dan menggantungkan hati pada selain-Nya. Tidak perlu lagi bergantung pada jimat dan penglaris. Gantilah dengan banyak memohon dan meminta kemudahan rizki dari Allah. Wallahu waliyyut taufiq. (*)

Finished on Monday, 2nd Dzulhijjah 1431 H (8/11/2010), in KSU, Riyadh, KSA
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Catatan Kaki:

[1] Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, Tahqiq: Syaikh Syu’aib Al Arnauth, Muassasah Ar Risalah, 1419, 2/48
[2] Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379, 13/395.

[3] Tafsir Al Qur’an Al ‘zhim, Ibnu Katsir, Muassasah Qurthubah, 8/479

[4]Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/278.

[5]As Silsilah Adh Dho’ifah no. 1774. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if.

[6] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14/347.

[7] Tafsir Al Qurthubi (Al Jaami’ li Ahkamil Qur’an), Mawqi’ Ya’sub (sesuai standar cetakan), 14/40.

[8] HR. Ahmad (1/30), Tirmidzi no. 2344, Ibnu Majah no. 4164, dan Ibnu Hibban no. 402. Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no.310 mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Muqbil Al Wadi’i dalam Shohih Al Musnad no. 994 mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[9] Dalilul Falihin, Ibnu ‘Alan Asy Syafi’i, Asy Syamilah, 1/335.

[10] Bahasan dalam tulisan ini, kami kembangkan dari tulisan di web: http://www.dorar.net/enc/aqadia/1241, dengan judul: Pengaruh iman terhadap nama Allah “Ar Rozzaq”.

Source : Memahami Allah Maha Pemberi Rizki by islam-download.net

Jumat, 06 Mei 2011

Pegangan Seorang Muslim atas Agamanya

أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ، فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. فَقَالَ: لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَى

Bahwa seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah sesungguhnya syariat Islam telah banyak bagiku. Katakan sesuatu yang bisa menjadi peganganku.” Beliau bersabda, “Hendaknya lidahmu senantiasa basah oleh dzikir kepada Allah”

Hadist shahih, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi nomor(2374), Ibnu Majah nomor(3790), Al-Hakim nomor(I/496), Al-Baghawi dalam Syarah Sunnah nomor(V/15), Abu Nu’aim dalam hilyah nomor(II/12), Ath-Thabraani dalam Ad-Du’aa nomor(1872), Ahmad nomor (21702) dan Syu’aib Al-Arnauth berkata dalam Al-Musnad: “Sanadnya shahih.”

Dalam wasiat ini Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengisyaratkan bahwa Dzikrullah sangat agung keutamaanya dan sangat melimpah pahalanya. Rutin mengamalkannya merupakan amal yang paling utama dan paling disukai Allah. Karena hakikatnya adalah mengisi waktu dan umur dengan mengingat Allah. Dan termasuk salah satu jenis jihad yang membuahkan takwa bagi pelakunya dan menjauhkannya dari fitnah-fitnah, syahwat dan nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan. Melalui Dzikrullah ini seorang mukmin senantiasa berhubungan dengan Rabbnya.

Sungguh indah perkataan yang di ungkapkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullah berikut ini:
“Hai orang yang melalaikan Dzikrullah karena kesibukan, hai orang yang setiap kali di gugah dengan nasihat selalu lengah, hai orang yang kurang derajat ketaatannya namun sempurna derajat kemaksiatannya. Tidakkah engkau malu melihat orang naik amalnya sementara hari-harimu berlalu cepat seperti awam namun engkau tetap bermalas-malasan. Engkau tidak tergerak dengan teguran orang yang menyampaikan teguran dan tidak menerima nasihat orang yang menyampaikan nasihat. Padahal sebentar lagi engkau akan menjadi penghuni kubur. Apa yang akan engkau katakana kepada Rabb yang akan menuntut hak-hakNya darimu dan akan meminta pertanggung jawaban hak-hak hamba-Nya.!?”