Jumat, 06 Mei 2011

Pegangan Seorang Muslim atas Agamanya

أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ، فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. فَقَالَ: لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَى

Bahwa seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah sesungguhnya syariat Islam telah banyak bagiku. Katakan sesuatu yang bisa menjadi peganganku.” Beliau bersabda, “Hendaknya lidahmu senantiasa basah oleh dzikir kepada Allah”

Hadist shahih, diriwayatkan oleh At-Tirmidzi nomor(2374), Ibnu Majah nomor(3790), Al-Hakim nomor(I/496), Al-Baghawi dalam Syarah Sunnah nomor(V/15), Abu Nu’aim dalam hilyah nomor(II/12), Ath-Thabraani dalam Ad-Du’aa nomor(1872), Ahmad nomor (21702) dan Syu’aib Al-Arnauth berkata dalam Al-Musnad: “Sanadnya shahih.”

Dalam wasiat ini Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengisyaratkan bahwa Dzikrullah sangat agung keutamaanya dan sangat melimpah pahalanya. Rutin mengamalkannya merupakan amal yang paling utama dan paling disukai Allah. Karena hakikatnya adalah mengisi waktu dan umur dengan mengingat Allah. Dan termasuk salah satu jenis jihad yang membuahkan takwa bagi pelakunya dan menjauhkannya dari fitnah-fitnah, syahwat dan nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan. Melalui Dzikrullah ini seorang mukmin senantiasa berhubungan dengan Rabbnya.

Sungguh indah perkataan yang di ungkapkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullah berikut ini:
“Hai orang yang melalaikan Dzikrullah karena kesibukan, hai orang yang setiap kali di gugah dengan nasihat selalu lengah, hai orang yang kurang derajat ketaatannya namun sempurna derajat kemaksiatannya. Tidakkah engkau malu melihat orang naik amalnya sementara hari-harimu berlalu cepat seperti awam namun engkau tetap bermalas-malasan. Engkau tidak tergerak dengan teguran orang yang menyampaikan teguran dan tidak menerima nasihat orang yang menyampaikan nasihat. Padahal sebentar lagi engkau akan menjadi penghuni kubur. Apa yang akan engkau katakana kepada Rabb yang akan menuntut hak-hakNya darimu dan akan meminta pertanggung jawaban hak-hak hamba-Nya.!?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar